Kamis, 19 Maret 2015

Workshop di Instansi Swasta/ Karyawan Telkomsel & Adira Finance

(Foto bersama setelah acara berakhir)
BNNK | Touna | 2015

Touna - Bertempat di Hotel Carissa Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una Una BNN melaksanakan kegiatan Workshop di Instansi Swasta dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang yang merupakan gabungan dari Karyawan PT. Telkomsel Grapari Ampana serta Karyawan PT. Adira Finance. Kamis malam 19 Maret 2015.

Dengan mengambil Tema "Mari Bersama Menciptakan Lingkungan Kerja yang Bebas dari Narkoba" BNN mengajak Pihak Kejaksaan untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan menjadi Narasumber seputar Narkoba yang ditinjau dari Aspek Hukumnya.

Kepala BNN Kabupaten Tojo Una Una Kompol Sunarko dalam sambutannya mengatakan Bahwa peserta yang ikut dalam kegiatan Workshop ini agar lebih Siaga Narkoba dalam lingkungan kerja yang berarti selalu Siap Siaga untuk mampu mencegah masuknya Narkoba dengan memproteksi diri agar tidak menjadi Korban/ Pelaku atau bahkan Tersangka dalam Peredaran Gelap Narkotika.

Saat membawakan materi Sunarko mengajak seluruh peserta Workshop untuk siap bersama sama BNN mencegah Narkoba yang di awali dari Lingkungan Keluarga, Kerja dan Lingkungan Tetangga sekitar.

Sejak Tahun 2015 Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN-RI) yang bertempat di Jakarta sudah berhasil menangkap para pengedar Ganja, Sabu-sabu, dan Extaci dengan jumlah yang begitu besar dan sangat fantastis, serta menangkap pelaku baik dari WNI & WNA, yang dimana prestasi yang sudah di buat oleh BNN tersebut tidak akan bisa cepat tercapai tanpa adanya dukungan dari semua pihak termasuk para Satgas-satgas Anti Narkoba yang sudah dibentuk.

Penangkapan yang berhasil BNN ungkap di Tahun 2015 ini buat sebagian orang adalah sebuah tangkapan besar namun bagaimana untuk Narkoba yang tidak Termonitor dan Lolos dari incaran BNN yang saat ini masih beredar dengan bebasnya di luar sana dan siap mengancam kelangsungan hidup Generasi Muda Bangsa ini, sudah pasti jumlah jauh diatas melebihi apa yag sudah BNN tangkap selama ini. Olehnya Sunarko berharap kepada seluruh Peserta kiranya mengerti dan kemudian bisa mengambil langkah yang terbaik untuk diri sendiri, Keluarga dan Lingkungan sekitar dengan cara mencegah Narkoba.

(BNNK-Ndy)


Tes Urin/ Kepala Pos TNI AL & Anggotanya

BNNK | Touna | 2015

Touna - Siang tadi kantor BNNK Touna di datangi oleh 3 orang dari Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) yang bertugas di Pos Angkatan Laut (POSAL) Desa Mantangisi Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una Una Kamis 19 Maret 2015.

Kedatangan mereka dikantor BNN dengan tujuan meminta BNN untuk melakukan tes urin terhadap mereka dan itu di sambut baik oleh Kepala BNN Kabupaten Tojo Una Una Kompol Sunarko, dengan begini masyarakat bisa tahu bahwa aparat yang bersih itu sangat dibutuhkan di Kabupaten ini baik yang ada di tubuh POLRI/ TNI/ PNS Pemda maupun Masyarakat Ampana agar bisa bersama sama Memberantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkotika terutama di Kabupaten Tojo Una Una. (ungkap sunarko)

Berdasarkan Telegram DANLANTAMAL VI tentang Mencegah Penyalahgunaan Narkoba dan Zat Adiktif Lainnya petugas TNI AL yang bermarkas di Desa Mantangisi yang di Kepalai oleh Serka Firdaus membawa 2 orang anak buahnya yakni Andi & Dwi untuk bersama sama melakukan tes urin di Kantor BNN.

Setelah dilakukan tes urin oleh petugas BNN hasil keseluruhan dari 3 orang tersebut yang didapatkan adalah Negatif dan Firdaus selaku Kepala Pos Angakatan Laut mengatakan bahwa jumlah personilnya hanya 3 orang jadi tidak bisa menghadirkan keseluruhan Anggotanya dikarenakan salah satu personilnya lagi dalam tugas. (ungkap firdaus)

(BNNK-Ndy)

Selasa, 17 Maret 2015

Pembentukan SATGAS Anti Narkoba dilingkungan Instansi Pemerintah Daerah / DISDIKPORA



BNNK | Touna | 2015

Touna - Bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (DISDIKPORA) BNN Kabupaten Tojo Una Una melakukan kegiatan Pembentukan Satgas Anti Narkoba di lingkungan Instansi Pemerintah Kabupaten Touna dengan peserta sebanyak 15 orang yang hampir seluruhnya staf dan ada juga sebagian pengawas yang hadir.

Kegiatan yang di buka oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar (DikDas) yang mewakili Kepala Dinas Dikpora mengatakan dalam sambutannya menghimbau kepada seluruh staf yang ikut dalam kegiatan ini agar bisa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan pemateri, agar bisa diterapkan dengan benar dalam kehidupan sehari hari, karena untuk menjadi Satgas Anti Narkoba harus mempunyai 3 kemampuan yaitu Komunikasi, Informasi, dan Edukasi.

Saat berlangsungnya kegiatan tersebut ada salah satu peserta perempuan yang memberikan masukan kepada Kepala BNN agar dalam pelaksanaan kegiatan seperti ini bisa memperlihatkan contoh barang Narkoba dan sejenisnya dalam bentuk nyata (Asli) bukan hanya sekedar tampilan slide, namun Sunarko Kepala BNN mengatakan bahwa untuk contoh Narkoba yang asli tidak bisa diperlihatkan langsung akan tetapi contoh dalam bentuk Sintetis Narkoba yang merupakan Replika dan hampir mirip dengan aslinya Narkoba insya ALLAH bisa di usahakan untuk dihadirkan dalam kesempatan berikutnya.

Berikut Bapak Taslim selaku Kepala UPTD Dikpora yang meminta agar pelaksanaan kegiatan pembentukan Satgas Anti Narkoba seperti ini bisa dilakukan kepada guru guru se-Kabupaten Tojo Una Una yang berjumlah hampir 3000 orang, dengan maksud agar para guru bisa menjadi Satgas Anti Narkoba yang iklas dengan tidak mengharapkan Honor dan bisa menjadi Pengawas serta Penyuluh kepada anak didik tentang Narkoba dengan mudah.

Dan ada juga peserta laki laki yang bernama Asrun meminta kepada pihak BNN agar bisa melakukan Tes Urin kepada seluruh Pegawai PNS Pemda Touna yang akan naik pangkat pada periode April maupun Oktober Tahun ini dengan alasan alat Tes BNN lebih akurat karena ada 6 Parameter yang hampir bisa membaca semua jenis obat obatan terlarang, namun Kepala BNN mengatakan "Bahwa untuk Tahun 2015 BNN Kabupaten Touna tidak ada pelayanan Tes Urin kepada Pegawai yang akan naik pangkat". (ungkap sunarko)

Dengan di bentuknya Satgas Anti Narkoba ini, harapan Kompol Sunarko selaku Kepala BNN agar bisa meminimalisir Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba di instansi Pemerintah yang dimana kerap dijadikan Target oleh Oknum yang tidak bertanggung jawab yang hanya ingin mencari keuntungan semata tanpa memikirkan dampak yang di hasilkan.


(BNNK-Ndy)

Focus Grup Discusion (FGD) di Instansi Swasta/ Pemilik Apotik dan Apoteker



BNNK | Touna | 2015

Touna - Telah berlangsung kegiatan Focus Grup Discusion (FGD) di instansi Swasta kamis 12 maret 2015 di Hotel Mulia Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una Una dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang yang dimana para peserta adalah pemilik Apotik dan Para Apoteker.

Kegiatan tersebut yang mengambil Tema "Apa yang harus dilakukan apabila banyak Pelajar menggunakan Narkoba dan Sejenisnya?"

Dimana pada saat diskusi berlangsung ada salah satu peserta yang memberikan masukan kepada BNN bahwa pada saat melakukan Sosialisasi kepada para Pelajar yang ada di Kabupaten Tojo Una Una ini alangkah baiknya menghadirkan juga para orang tua siswa dengan harapan para orang tua dapat mengerti betul dengan dampak buruk dari Narkoba dan bagaimana ciri ciri perubahan fisik terhadap anak pengguna Narkoba.

Pada kegiatan FGD kali ini menghadirkan tiga narasumber yang dimana narasumber pertama adalah Kepala BNN sendiri Kompol Sunarko, dari RS Umum Ampana Kota ada Dokter Jiwa serta dari Pihak Kejaksaan Negeri Ampana Kota.

Seluruh peserta FGD berharap kegiatan seperti ini dapat di ikuti dan mendapat dukungan penuh oleh Pemda setempat agar bisa bersama sama memberantas peredaran Narkoba yang saat ini sangat meresahkan para orang Tua siswa dan Masyarakat, karena hanya dengan bersama kita bisa memerangi Narkoba dan memutus jaringan Peredaraan Gelapnya agar terciptanya Remaja Sehat Kabupaten Tojo Una Una yang bebas dari jeratan Narkoba.

(BNNK-Ndy)

Kamis, 12 Maret 2015

Penyuluhan P4GN di lingkungan pendidikan



BNNK | Touna | 2015

Touna - BNN Kabupaten Tojo Una Una melakukan kegiatan penyuluhan di lingkungan pendidikan Sekolah Dasar yang berada di Desa Sabo Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una Una Kamis 12 Maret, kegiatan yang di tujukan untuk para siswa kelas 4 sampai dengan kelas 6 dimana dari masing masing siswa di dampingi langsung oleh orang tuanya, dengan pemateri dari BNN Rendy Waskitho.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam dan diikuti sekitar 40 orang berjalan dengan sangat baik dan mendapatkan respon dan dukungan penuh oleh Kepala Sekolah SD Desa Sabo dan Tokoh Masyarakat yang hadir, kegiatan ini selain melibatkan BNN ada juga Kepolisian Sektor (POLSEK) Ampana Tete yang hadir sebagai narasumber kedua untuk membawakan materi Narkoba yang ditinjau dari aspek Hukumnya.

Kegiatan yang dibuat oleh anak anak KKN Kampus UNSIMAR Poso dengan mengundang BNN dan Kepolisian dalam membawakan materi di kegiatan tersebut mendapatkan Apresiasi yang luar biasa dari Kepala Sekolah SD Sabo, Tokoh Masyarakat Desa Sabo, serta Aparat Desa, dimana mereka mengatakan pada saat pembukaan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk dilakukan di Desa Sabo dikarenakan banyaknya jumlah pengguna Lem Fox rata rata adalah anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar jadi dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan semacam ini secara berkala dengan mengundang para orang tua murid untuk mendampingi anak anaknya saat di berikan Sosialisasi.

Para orang tua siswa yang hadir ternyata masih banyak yang tidak terlalu memahami tentang bahaya dari Lem Fox apabila terhirup oleh tubuh dalam jumlah yang besar akan mengakibatkan kematian secara mendadak.

Rendy menghimbau dengan adanya sosialisasi ini para orang tua siswa bisa lebih meningkatkan kewaspadaan, kepedulian dan Kasih Sayang terhadap anak dengan tidak cuek karena kesibukan dari masing masing, terutama untuk seorang ibu yang punya naluri ke ibuannya pasti dengan cepat bisa membaca perubahan sikap yang terjadi terhadap anaknya.

Jadi pada intinya kepada seluruh orang tua yang hadir saat ini harus bisa membangun komunikasi yang baik kepada anak anaknya agar terciptanya keterbukaan satu dengan yang lain dan anak merasa bahwa tidak ada tempat nyaman selain dirumah dan tidak ada tempat teraman selain di pelukan kedua orang tua. "harap Rendy"

(BNNK-Ndy)

Selasa, 10 Maret 2015

"Advokasi P4GN di Lingkungan Pendidikan" (SDN 23 Sumoli)



BNNK Touna | Maret | 2015

Touna - Bertempat di Aula Sekolah Dasar Negeri 23 Desa Sumoli Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una Una, Rabu 11 Maret 2015 kembali dilaksanakannya kegiatan Advokasi di lingkungan Pendidikan dengan sasaran anak anak yang masih dudduk di bangku sekolah dasar dengan tujuan memperkenalkan tentang bahaya Narkoba kepada anak usia dini sekaligus menghimbau kepada mereka tentang Peredaran Narkoba yang saat ini sudah masuk kedalam lingkungan sekolah dasar dan juga telah beredarnya jajanan permen yang mengandung Zat Adiktif yang sudah beredar luas di lingkungan sekolah.

Kegiatan Advokasi tersebut terdiri dari dua sesi, sesi pertama di bawakan langsung oleh Dokter Ahli Kejiawaan yang saat ini masih aktif bertugas di RS Umum Ampana Kota dr. Merry Tjandra, M Kes, Sp. Kj.
Pada sesi kedua di bawakan langsung oleh Kepala BNN Kabupaten Tojo Una Una Kompol Sunarko. Para peserta yang hadir saat itu sekitar 60 lebih siswa yang dimana merupakan gabungan dari siswa kelas 4 sampai dengan kelas 6, ada juga beberapa guru pendamping dan para wali kelas yang hadir.

Kompol Sunarko mengatakan kepada para Siswa dan Siswi yang mempunyai Cita cita dan keinginan besar untuk membahagiakan Orang Tua dengan menjadi mungkin seorang Dokter atau pun Polisi bukan hanya berani berkata tidak pada "Narkoba" tapi harus berani bertindak nyata dengan tidak mencoba bolos sekolah atau tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan Sekolah dan bisa menunjukan prestasi di Sekolah, karena awal mula kenakalan remaja sebelum mereka menggunakan Obat obatan terlarang seperti THD, Katapel (Y), Lem Fox,dll dimulai dari hal hal kecil tersebut yang mungkin di anggap sepele.

Makanya adik adik yang saat ini berprestasi di Sekolah mungkin bisa mempertahankan prestasinya dan buat adik adik yang kurang mendapatkan nilai baik, bisa lebih giat lagi belajarnya dengan tidak mengisi kekosongan waktu untuk hal hal yang tidak positif atau tidak berguna dan bisa diganti dengan kegiatan ekstra kulikuler seperti Kegiatan Pramuka dan semacamnya. "kata sunarko"

Antusias dari Pihak Sekolah Dasar Negeri 23 terhadap kegiatan ini sangat luar biasa itu ditunjukan dengan permintaan dari Pihak BNN kepada Kepala Sekolah untuk menyiapkan perwakilan dari para siswanya sekitar 30 orang mengikuti kegiatan Advokasi ini, dan sisanya tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) agar tidak terganggu. namun Kepala Sekolah Abd Karim Hunawa S.Pdi kenyataannya menghadirkan sekitar 60 siswa lebih.

Petugas BNN yang hadir saat itu dan terlibat dalam kegiatan selain Kepala BNN adalah Kepala Tata Usaha Ruslan, S,Sos, Kepala Seksi Pencegahan Dhani Panyilie, SH, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Annisa S.Far.Apt, serta para staf dari masing masing seksi dan tenaga kontrak lainnya.

(BNNK-Ndy)

Advokasi P4GN di instansi Swasta/ Pemilik Apotek dan Para Apoteker




BNNK Touna | Maret | 2015

Touna - Bertempat di Hall Penginapan Carissa Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una Una telah dilaksanakan kegiatan Advokasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dilingkungan instansi Swasta, selasa 10 Maret 2015 kepada seluruh pemilik Apotik dan Para Apoteker serta karyawan Liesing FIF yang ada di wilayah kerja BNNK Touna.

Saat ini indonesia masuk dalam keadaan darurat Narkoba yang dimana telah di kemukakan langsung oleh Bapak Presiden RI kepada para Kepala Daerah dan Kepala BNN yang ada di seluruh wilayah Republik ini, para pengguna Narkoba di indonesia saat ini sudah sangat sangat menghawatirkan keadaannya, bukan hanya dari kalangan Artis, Pejabat, maupun Pengusaha Sukses yang berduit saja yang bisa teribat dalam Hal Narkoba, namun saat ini para Pelajar, Sopir, Pekerja Bangunan dan Karyawan Swasta pun bisa jadi sasaran dari Penyalahgunaan Narkoba baik yang berharga selangit sampai yang bisa di jangkau oleh anak sekolahan.

Peserta yang hadir saat itu sekitar 30 orang lebih yang dimana para peserta di dominasi oleh kaum wanita dan pria yang hanya berjumlah 4 orang saja.

Kesempatan ini yang mungkin kali pertama BNN mengundang para Pemilik Apotek dan Apoteker untuk hadir dalam Advokasi tersebut, dr. Merry Tjandra, M Kes, Sp. Kj selaku Dokter Ahli Kejiwaan di RS Umum Ampana Kota sebagai Narasumber Pertama yang membawakan materi Tentang dampak Buruk Narkoba dari Aspek Kesehatan dan Kompol Sunarko selaku Kepala BNN di Kabupaten Tojo Una Una sebagai Narasumber Kedua membawakan materi dengan Tema "Mari berantas Narkoba demi masa depan Generasi Muda yang lebih baik"

Kepala BNN Kompol SUNARKO berharap kepada Pemilik Apotek dan Para Apoteker agar tidak menjual dengan bebas obat obatan yang dimana dianggap dapat disalahgunakan dalam pemakaiannya dan juga bisa mengambil kebijakan kepada para konsumen agar memperlihatkan resep dari dokter atau pihak rumah sakit yang berwenang dalam membeli obat serta Menghimbau Kepada pemilik Apotek untuk tidak berbuat hal yang dapat merugikan banyak pihak dikarenakan demi mencari Profit yang sebesar besarnya dengan tidak memperhatikan lagi siapa dan obat jenis apa yang keluar dari Apotek saat itu.

(BNNK-Ndy)

Kamis, 05 Maret 2015

Mari Kita Ciptakan Lingkungan Kerja Bebas Narkoba


BNNK | Touna | 4 Maret 2015

TOUNA - Bertempat di Aula Kantor BNN Ampana di Kelurahan Uemalingku Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una Una. Rabu 4 Maret 2015 Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tojo Una Una melaksanakan Kegiatan Pembentukan SATGAS Anti Narkoba dilingkungan Swasta.

Kegiatan dengan mengambil Tema "Mari kita ciptakan lingkungan kerja Bebas Narkoba" dibuka langsung oleh Kepala BNN Kabupaten Tojo Una Una Kompol SUNARKO. Kegiatan tersebut di ikuti sebanyak 15 peserta dari PT. DIVA Credit Elektronik.

Tujuan dari Pembentukan SATGAS Anti Narkoba dilingkungan Swasta ini sebagai bentuk perpanjangan tangan BNN untuk terciptanya Optimalisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di kabupaten ini.

SUNARKO mengatakan bahwa para pekerja yang sangat sibuk dengan pekerjaannya pun tidak luput dari incaran para pengedar yang tanpa mereka sadari keberadaannya mungkin sudah masuk dalam lingkungan kerja, sebab narkoba tidak pernah memandang siapa anda dan apa profesi anda.

Diharapkan kepada Satgas yang baru dibentuk ini agar bisa bekerja sama dengan baik, karena kami pihak BNN tidak bisa bekerja secara optimal tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, karena Narkoba yang masuk ke kabupaten tercinta kita ini bisa lewat jalur mana saja dan bisa di bawa oleh siapa saja, dan kewaspadaan dari rekan SATGAS sangat kami butuhkan dalam hal mewujudkan Kabupaen Ampana Lea Bebas Narkoba.

SUNARKO menghimbau kepada para peserta yang hadir agar bisa lebih memperhatikan lingkungan sekitarnya mungkin ada diantara rekan kerja maupun keluarga yang saat ini merupakan korban dari Penyalahgunaan Narkoba agar segera dilaporkan secepatnya ke kami BNN untuk kami lakukan Proses Rehabilitasi, dan sekali lagi jangan takut dengan kami pihak BNN karena para korban Pecandu Narkoba tidak akan kami Hukum penjara tapi kami tetap akan proses sesuai hukum kami yaitu hukuman Rehabilitasi.

(BNNK-Ndy)

Rabu, 04 Maret 2015

BNNK Touna Tahun Ini, Akan Melaksanakan 10 Program

img

BNNK

| Tojo Una-una

| 22 Januari 2015 - 20:46 WITA


TOUNA, - Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tojo Una-Una, pada tahun 2015 ini akan melaksanakan 10 program kerja di dua seksi yaitu, seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Seksi Pencegahan. Hal itu di sampaikan oleh Kepala BNNK Touna, Kompol Sunarko, Kamis (22/1/15).
“Adapun 6 program kerja yang di seksi Daya Masyarakat ialah, program pemberdayaan alternative terhadap kelompok masyarakat di kawasan rawan, program lingkungan masyarakat desa dan kelurahan yang mendapatkan pengembangan kapasitas, program lembaga pendidikan, kerja swasta dan pemerintahan yang mendapatkan pengembangan kapasitas, program laporan layanan wajib lapor, dan program layanan wajib rehabilitasi rawat jalan,” ujar Sunarko.

Dia mengatakan, sedangkan 4 program yang di seksi cegah yakni, program wahana desiminasi informasi P4GN, program instansi pemerintahan di daerah yang di advokasi, program instansi swasta yang di advokasi bidang P4GN, dan program lembaga pendidikan yang di advokasi bidang P4GN.

 “Untuk pelaksanaan 10 program kerja tersebut akan di lakukan pada minggu ke empat bulan  januari 2015 ini. Saya sudah memerintahkan kepada masing-masing kepala seksi untuk memasukan program kerja pada januari tahun 2015,” katanya.

Ciptakan Lingkungan Sekolah Bebas Narkoba, BNNK Touna Bentuk Satgas Anti Narkoba

img

BNNK Touna | Tojo Una-una

| 23 Januari 2015 - 18:51 WITA

TOUNA, – Bertempat di SMPN 1 Ampana, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), Jumat (23/1/15) Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tojo Una-Una  melaksanakan pembentukan satgas anti narkoba  di lingkungan pendidikan.


Kegiatan dengan mengambil tema “Mari Kita Ciptakan Lingkungan Sekolah Bebas Narkoba” 
di buka oleh Kepala BNNK Touna, Kompol Sunarko yang di ikuti oleh 15 Siswa-Siswi  SMPN 01 tersebut.

Kompol Sunarko mengatakan, tujuan pembentukan Satgas Anti Narkoba dalam lingkungan pendidikan, dapat menjadi sarana dalam menciptakan pola hidup sehat tanpa narkoba, demi mewujudkan Kabupaten Touna  bebas dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Sunarko mengatakan, pelajar rentan sebagai objek dari para pengedar, oleh karena itu pelajar perlu memiliki pertahanan yang kuat agar tidak tergoda memakai narkoba. Siswa tidak hanya mampu mengatakan tidak pada narkoba, tetapi harus bisa memotivasi rekan-rekannya agar tidak menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

Pelajar sebagai agen perubahan anti penyalahgunaan narkoba, untuk itu para pelajar harus diberikan berbagai bekal pengetahuan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba, karena narkoba dapat merusak otak dan seluruh organ tubuh lainnya apabila dikonsumsi secara tidak bertanggung jawab,” kata Sunarko.

“Pemerintah bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat khususnya kalangan pendidik, harus saling bahu membahu melakukan upaya pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN), dan mencegah lebih baik daripada mengobati” papar Sunarko.

Sunarko menghimbau, kepada para pelajar agar peka terhadap korban penyalahgunaan narkoba. “Jika mengetahui ada temannya yang menjadi korban, jangan dijauhi dan dikucilkan, rangkul dan ajak mereka agar mau direhabilitasi, agar bisa kembali hidup normal seperti sedia kala. Kita bawa mereka kembali ke lingkungan yang positif agar bisa kembali produktif dan menghasilkan karya-karya yang monumental,” terangnya.