Rabu, 27 Mei 2015

Sosialisasi P4GN dalam rangka Pembinaan Anak dan Remaja (PAR)



BNNK || Touna || 2015

Touna - Dalam Rangka Pelaksanaan Pembinaan Anak dan Remaja (PAR) bagi siswa siswi SLTP dan SLTA yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Tojo Una Una mengundang Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk membawakan materinya. Kamis 28 Mei 2015 

Badan Narkotika Nasional dalam hal ini di wakilkan oleh Arfie Subarkah Malulua, SH selaku Penyuluh P4GN memberikan materi Undang Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Dengan diikuti oleh sekitar 60 siswa dan siswi gabungan dari SLTP dan SLTA yang ada di Kecamatan Ampana Kota berjalan sangat menarik dimana siswa dan siswi begitu sangat antusias atas kegiatan tersebut terlihat dari berbagai pertanyaan yang begitu berbobot.

Seperti Anissa siswi SMK Pariwisata yang bertanya "Bagaimana bila seorang pengguna yang Pasif menggunakan Narkoba, apakah harus di Rehabilitasi juga?" serta Devita "Apa bedanya pecandu narkoba yang ditangkap oleh Polisi atau BNN?" dan masih banyak lagi yang dimana pertanyaan lebih di dominasi oleh anak perempuan.

Dalam kesempatan tersebut Arfie juga menghimbau kepada para siswa dan siswi untuk tidak mencoba coba Narkoba apalagi harus mengorbankan Sekolah dengan menyianyiakan masa Remaja hanya untuk menggunakan Narkoba, jadilah Remaja yang berPrestasi bukan Remaja yang suka Berhalusinasi.



(BNNK-Ndy)

Senin, 11 Mei 2015

Sopir Travel Trayek Palu-Ampana-Luwuk sedang asik pake Shabu Paket Hemat (PAHE)


BNNK || Touna || 2015

Touna - Kamis malam Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tojo Una Una melakukan penggerebekan yang berbuah hasil, penangkapan dilakukan Briptu Adrian Djolo staf Seksi Pemberantasan di daerah Kelurahan Ampana Kota jalan Lapasere. 7 Mei 2015

Penangkapan yang di bantu satu orang dari Kepolisian Resort Ampana berjalan dengan lancar, mereka bertiga SS, AMM, MWS nama samaran merupakan Target Operasi (TO) BNN, selama ini di ajak oleh BNN untuk dilakukan Rehabilitasi akan tetapi selalu menolak dengan alasan tidak pernah menggunakan narkoba.

MWS beserta dua rekannya di tangkap tidak lama setelah menggunakan Narkoba jenis Shabu di tempat yang biasanya mereka gunakan yakni di hutan hutan yang dimana jarang terdapat aktifitas dari masyarakat maupun orang yang melintas, mobil travel yang mereka gunakan sengaja diparkir agak jauh dari tempat mereka memakai narkoba untuk mengelabui petugas.

Namun Briptu Adrian petugas BNN yang sudah mengetahui cara tersebut sudah menganggap celana tua/ lagu lama,dan menunggu mereka di dalam, setelah balik dari nyabu dan berencana kembali ke Agen Travel MWS dan kawan kawan sontak kaget saat membuka pintu kendaraannya, dikarenakan adanya senjata jenis Revolver berada di jidat dan sudah siap di lesatkan kalau memang ada perlawanan dari mereka.

Namun,penangkapan yang berlangsung tanpa adanya perlawanan itu hanya berlangsung kurang lebih 15 menit, dan selanjutnya di langsung di bawa ke kantor BNN, setelah sampai dikantor BNN mereka bertiga melakukan tes urin, yang sudah pasti hasilnya positif.

Mws dan dua rekannya bermalam di BNN kurang lebih 36 jam setelah penangkapan sambil menunggu untuk di bawa ke Palu. Saat ini wilayah Sulawesi Tengah sudah tersedia tempat Rehabilitasi sementara berlokasi di SPN Labuan Panimba.

Mws yang latar belakang pekerjaannya adalah sopir mengungkapkan bahwa hampir semua sopir sopir menggunakan shabu baik itu rental ataupun sopir Travel dan barang tersebut di dapat dari PL inisial, BNN saat ini lagi mengembangkan informasi dan sudah mengantongi nama nama pegedar yang didapat guna penyelidikan lebih lanjut.


(BNNK-Ndy)

Minggu, 10 Mei 2015

P4GN di Gereja Kristen Indonesia Sulawesi Selatan (GKI SULSEL) Pos Pelayanan Ampana




BNNK || Touna || 2015

Touna - Dalam Rangka Pembinaan Komisi pemuda GKI Sulsel yang ada di ampana mengundang Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menjadi Narasumber seputar bahaya Narkoba. Selasa 5 Mei 2015.

Kegiatan yang berlangsung 1 jam lebih itu dan dihadiri peserta kurang lebih 23 orang, berjalan dengan baik dan tenang di karenakan di laksanankan di dalam rumah ibadah, petugas P4GN dan para jemaat bertukar pikiran dengan berbagi sedikit pengalaman tentang lingkungan dimana tempat mereka bersekolah yang rata rata jemaat remaja yang hadir masih duduk di bangku SMA.

Di kegiatan itu penyuluh juga menghimbau kepada peserta agar bisa bersama sama membantu BNN dalam memberantas peredaraan narkoba serta menyelamatkan korban pengguna, dengan cara melaporkan dan tidak menutup mata dengan hal negatif di lingkungan sekolah atau lingkungan tempat tinggal serta mau mengajak saudara,sahabat atau tetangga yang sudah menjadi korban ke BNN.

Penyuluh Rendy Waskitho berharap setelah berakhirnya penyuluhan malam ini peserta tidak begitu saja melupakan dengan apa yang sudah di sampaikan, serta lebih peka dengan keadaan lingkungan sekitar, agar Indonesia bisa segara keluar dari darurat Narkoba..

(BNNK-Ndy)