Kamis, 30 Juli 2015

Penyuluhan P4GN di lingkungan sekolah SMK N 1 Ampana Kota



BNNK || Touna || 2015

Touna - Bertempat di aula Smk N 1 Ampana Kota sekitar pukul 09.00 BNN di undang untuk memberikan materi tentang bahaya narkoba untuk masa depan, lingkungan dimana kita tinggal dan dalam hubungan keluarga. Selasa 28 Juli 2015

Rendy Waskitho juga mengatakan jangan sia siakan waktu yang ada untuk menggunakan narkoba atau melakukan hal hal yang negatif...karna saat kalian sudah duduk di bangku SMA bukan seperti saat di SMP lagi dimana saat ini kalian harus bisa lebih bijak dalam memilah milah mana yang harus di utamakan demi keberhasilan kelak nanti.

Penyuluhan yang berlangsung kurang lebih 1 jam itu berjalan dengan tertib di karenakan senior senior juga ikut mendengarkan sosialisasi. Hampir sekitar 100 orang lebih pelajar yang ikut dan sudah gabungan dengan senior sebagai panitia.

Saat ini bahaya Narkoba khususnya untuk yang jenis obat obatan murah yang bisa di jangkau remaja pelajar yang biasa di sebut katapel bahkan jenis lem fox yang saat ini ngetrend di kalangan siswa SD dan SMP sudah sangat banyak beredar.

Sampe saat ini masih banyak remaja baik pelajar maupun yang sudah putus sekolah takut akan BNN mereka berpikir BNN itu sama saja dengan Polisi yang akan memenjarakan mereka saat mereka mengaku telah menggunakan obat obatan terlarang, padahal sebenarnya pikiran mereka itu salah karena belum kenal dengan BNN. Dari itu Rendy menjelaskan lagi kepada mereka bahwa BNN itu merupakan teman dari para pecandu narkoba, dikarenakan pecandu narkoba tersebut hanyalah korban dari para pengedar yang tidak bertanggung jawab.

BNN sejatinya saat mengetahui ada seseorang yang menjadi pengguna / pecandu dari barang haram tersebut akan bertindak cepat untuk membantu memperbaiki dengan cara langsung membawa korban ke IPWL yang sudah bekerja sama dengan BNN Ampana seperti RSU Ampana Kota agar secepatnya di tangani oleh Dokter.

Jadi buat para pecandu narkoba yang ingin berubah bisa langsung datang ke kantor BNN untuk penaganan lebih lanjut agar tidak lebih jauh lagi menyusahkan keluarga dan diri sendiri. Ungkap rendy




(BNNK - Ndy)

Selasa, 28 Juli 2015

Penyuluhan P4GN di MA Negeri Ampana Kota






BNNK || Touna || 2015

Touna - Masa Orientasi Siswa yang berlangsung di semua sekolah MAN Ampana Kota juga menggelar Masa Ta'aruf Madrasah (MTM) sebutan lain untuk Mos di sekolah islam, MTM yang dilaksanakan untuk siswa baru dengan tujuan pengenalan lingkungan sekolah dan pengenalan junior kepada para seniornya. selasa 28 juli 2015.

Saat melaksanakan kegiatan MTM tersebut pihak sekolah mengundang BNN untuk memberikan materinya kepada siswa baru mereka dengan tujuan agar siswa baru tidak mudah terpegaruh oleh ajakan negatif dari luar apalagi yang berasal dari senior, karna apapun bentuknya walaupun dia senior tapi jika ada sesuatu dari perkataan maupun perintah yang yidak sesuai atau melenceng dari aturan sekolah jangan pernah di tanggapi, kalau perlu dilawan.

Rendy juga mengatakan agar para siswa baru bisa merubah pandangan yang selama ini melekat untuk hampir di semua sekolah MA yang ada bahwasanya sekolah islam itu hanya sekolah yang menerima siswa buangan dari sekolah negeri, dengan cara memperbanyak prestasi baik di sekolah maupun saat ada perlombaan antar sekolah, dan jauhi narkoba serta mengisi waktu luang dengan segala sesuatu yang positif adalah cara yang paling efektif.


(BNNKNdy)

Kamis, 23 Juli 2015

Kesiapan RS.Wakai sebagai IPWL dalam menangani pecandu/ penyalahgunaan Narkoba di Wilayah Kepulauan


BNNK || Touna || 2015

Touna - Bertempat di studio CNTV Ampana telah berlangsung acara TalkShow pukul 20.00 dengan Narasumber Kepala BNN Kabupaten Tojo Una Una AKBP Sunarko dan Kepala Rumah Sakit Umum Wakai Dr. Willis. selasa 14 juli 2015.

Dalam Acara TalkShow tersebut bertindak sebagai reporter CNTV ibu Vivi. Adapun masalah yang dibahas dari BNN :
a. Masalah tempat rehabilitasi rawat inap/ jalan
b. Masalah ketidakmauan masyarakat membawa keluarganya untuk di rehabilitasi
c. Langkah BNN mengajak masyarakat untuk mau membawa keluarganya agar dapat di rehabilitasi.

Sementarai itu pembicaraan dari pihak Rumah Sakit Wakai Dr. Willis menjelaskan tentang dampak bagi korban yang tidak di bawa ke tempat Rehabilitasi serta tentang Asesment bagi korban yang akan di Rehabilitasi rawat inap/ jalan.