Minggu, 25 Oktober 2015

Tes Urin Di SMA Negeri 1 Ampana Kota










BNNK - Touna 2015

Touna - Dalam mewujudkan sekolah sehat bebas Narkoba BNN Kabupaten Touna melakukan Tes Urin di SMA Negeri 1 Ampana kepada 20 orang siswanya. Kamis 22 Oktober 2015

Tes Urin yang di laksanakan setelah para siswa mengikuti kegiatan FGD pada hari yang sama. dimana setelah di lakukan Tes Urin kepada para siswa BNN tidak mendapati adanya salah seorang siswa yang positif, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ampana Kota Aristan mengatakan sangat bangga kepada para siswa dan siswinya yang Negatif tersebut dan Aristan juga mengatakan agar bisa mempertahankannya serta mampu mengajak teman teman teman yang lain untuk tidak menggunakan Narkoba.



(BNNK-Ndy)

FGD di Lingkungan Sekolah






BNNK - Touna - 2015

Touna - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tojo Una Una (Toua) melaksanakan FGD di Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Ampana. Kamis 22 Oktober 2015

Dengan mengambil Tema FGD "Apa langkah yang harus dilakukan pelajar agar tidak terjerat Narkoba"

Jumlah peserta FGD 20 orang perwakilah dari kelas 1 dan 2, dengan menghadirkan Narasumber pertama Kepala BNN Touna dan Narasumber kedua dokter Niko dari Kepala Puskesmas Ampana Timur.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu berjalan dengan sangat baik dan saat sambutan dari Kepsek SMA Negeri 1 Ampana, dia mengatakan bahwa saat ini para pelajar yang ada di Kabupaten Touna saat ini sangat membutuhkan Kegiatan Kegiatan Positif seperti FGD dari BNN dan Sosialisasi seputar Dampak Buruk Penyalahgunaan Narkoba, di karenakan bulan bulan ini jenis Obat yang masuk dalam daftar G sudah sangat meresahkan masyarakat Touna.

Awal bulan sampai akhir bulan ini obat jenis THD, Katapel dan sejenisnya seperti ada yang sengaja menebar secara besar besaran, sebab begitu banyaknya Korban yang hampir gila yang saat ini di rawat di RS Umum Ampana.



(BNNK-Ndy)

Selasa, 20 Oktober 2015

Pembentukan Satgas di Kalangan Pelajar







BNNK - Touna - 2015

Touna - Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Ampana Kota pada hari Selasa  20 Oktober 2015 bekerja sama dengan BNN Kabupaten Tojo Una Una melaksanaan Pembentukan Satgas Anti Narkoba yang diikuti oleh 15 Pelajar kelas VIII. 

Kegiatan pembentukan Satgas Anti Narkoba tersebut dilaksanakan disalah satu  ruang kelas SMP Negeri 5. Hadir pada acara tersebut Bapak kepala Sekolah SMP Negri 5 yang sekaligus membuka acara pembentukan Satgas Anti narkoba yang disaksikan oleh Kepala BNN Kab. Tojo Una Una AKBP Sunarko

Sunarko dalam materinya menjelaskan bahwa pembentukan Satgas Anti Narkoba di Tingkat SMP ini  dibentuk karena semkin banyaknya para korban Narkoba dikalangan pelajar mulai dari tingkat SMP baik yang ada di wilayah Darat maupun diwilayah Kepulauan yang mana diharapkan SMP Negeri 5 bisa menjadi contoh dari seluruh sekolah Menengah Pertama di Kab. Tojo Una Una yang  merupakan sekolah bebas dari Narkoba.

Predikat Sekolah yang baik diharapkan dapat dipertahankan seperti pada tahun yang lalu sebagai Sekolah percontohan oleh karena itu seluruh anggota Satgas Anti Narkoba harus dengan tulus dan  serius dalam mengabdikan diri sebagai Pion Anti Narkoba di Sekolahnya.

Ada tiga hal yang perlu di kuasai sebagai seorang Satgas kata Sunarko yang pertama adanya kemampuan Berkumunikasi dengan teman temannya yang menjadi korban Narkoba, kedua memiliki kemampuan mencari Informasi dan Memberikan Informasi terkait Narkoba baik kepada teman disekolah, kepada wali Kelas, kepada Kepala sekolah maupun kepada pihak BNN dan Kepolisian , selanjutnya yang ketiga memiliki kemampuan edukasi yakni memberikan pemahaman kepada rekan rekannya yang menjadi korban Narkoba sehingga mampu memberikan harapan dapat memberikan jalan keluar dari jeratan Narkoba.

Akhir kegiatan pihak BNNK yang disaksikan Kepala Sekolah dan Guru membagikan Sertifikat bagi seluruh peserta pelatihan Satgas Anti Narkoba.





(BNNK-Ndy)

Senin, 19 Oktober 2015

Dialog Interaktif di Kalangan Masyarakat Ratolindo







 BNNK - Touna - 2015

Touna - Sabtu tanggal 17 Oktober 2015 bertempat di Gedung (FFC) Fitnes Futsal Club Ampana telah berlangsung kegiatan Dialog Interaktif  antara masyarakat dengan  BNN.

Kegiatan Dialog Interaktif tersebut menghadirkan Narasumber Dokter Jiwa dari Rumah sakit Ampana dr Merry Tjandra M.Kes Spj dan Narasumber dari pihak BNN Kabupaten Tojo Una Una langsung dibawakan oleh Kepala BNNK  AKBP Sunarko.

Acara Dialog Interaktif antara masyarakat dan BNNK  Tojo Una Una diikuti oleh 30 orang dari masyarakat Kelurahan Sansarino Kecamatan Ampana Kota. Dalam Dialog Interaktif tersebut mengangkat tema yang cukup menarik yaitu  Dimana peran orang tua ketika para remaja di Desa sudah menjadi korban Narkoba“ Sebelum dialog interaktif berlangsung diawali dengan pemberian materi dari Dr Merry yang mengambil judul Polla hidup sehat dilingkungan keluarga.
Dalam materinya Dr Merry menjelaskan betapa pentinganya sejak dini hidup sehat ditanamkan kepada seluruh penghuni rumah agar apa yang dilihat dan dilakukan sejak dini tersebut menginggatkan kepada anak anak ketika nantinya mereka beranjak dewasa.

Merry menjelaskan diawali dengan menjaga kebersihan diri sendiri mulai dari cuci tangan, menggosok gigi, mandi, berpakaian yang bersih, berolah raga, istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi serta buang air besar ditempat yang benar walaupun tidak harus yang mahal.

Hindari mengkonsumsi Alkohol, merokok ataupun begadang yang tidak ada gunannya apalagi mengkonsumsi Narkoba akan menjadi lebih buruk terhadap kondisi fisik maupun mental belum lagi kalau kondisi rumah jorok dan tidak bersih akan menambah kondisi fisik semakin tidak sehat dan akhirnya sakit sakitan dan sampai meninggal dunia.

Sunarko dalam materi yang disampaikan kepada para peserta pada intinya mengajak kepada seluruh orang tua mampu menciptakan rumah tangga yang harmonis artinya menjadikan rumah seperti Surga dimana semua penghuni rumah merasa nyaman dan aman sehingga anak anak betah tinggal dirumah dan tidak selalu ingin keluar rumah untuk mencari teman atau kesenangan lain diluar, Selain itu kata Sunarko diharapkan orang tua harus mampu menjadikan dirinya sebagai sahabat anak sehingga terjalin komunikasi yang harmonis dan terbentukan rumah tangga yang demokratis tidak ada paksaan dan tekanan dari oran tua kepada anak.

Kata Sunarko anak anak menjadi korban Narkoba dan mudah terpengaruh oleh orang lain karena didalam rumah tidak ada seorang Figur yang menjadi kebanggaan anak sehinnga tidak sedikit anak anak kita cari teman yang sejalan dengan keinginannya. Ada yang menarik saat Dialog Interaktif adalah adanya masukan dari beberapa peserta yang menginginkan kiranya BNNK bisa mencegah peredaran Obat THD dikalangan remaja yang ada didesa dengan jalan bekerja sama dengan aparat desa stempat dan Pemerintah daerah kususnya pihak Dinas Kesehatan kiranya dapat bersatu padu memberantas Narkoba secara  bersama sama sehingga BNN tidak berjalan sendiri.

Selain itu pihak Desa meminta kepada pihak BNN kiranya didesa dibentuk Satgas Anti Narkoba sehingga kalau sudah terbentuk BNN tidak harus selelau turun di Desa Desa tetapi Satgas Desa yang bisa memberikan arahan dan Penyuluhan kepada warga masyarakatnya dan hal tersebut di sambut baik oleh Sunarko.

Sunarko di akhir materinya mengatakan bahwa Kepribadian anak akan ditetukan oleh Faktor Keluarga dan dibesarkan oleh Faktor Lingkungan sehingga Sunarko berpendapat bahwa  anak terjerumus Narkoba yang salah adalah orang tua karena waktu terbanyak mendidik dan berkomnikasi dengan anak adalah orang tua . Anak yang kita didik seperti kertas yang putih kalau orang tua member warna merah maka akan berwarna merah tergantung mau dibawa kemana anak kita tergantung orang tua dan pengaruh lingkungan sekitarnya termasuk dari  Guru dan teman sebayanya.




(BNNK-Ndy)

Workshop di Lingkungan Sekolah Dasar








BNNK - Touna - 2015

Touna - Senin tanggal 19  Oktober 2015 bertempat di Gedung Sekolah Dasar Sansarino Kecamatan Ampana Kota telah berlangsung kegiatan Workshop yang dilaksanakan oleh BNN Kabupaten Tojo Una Una.

Acara penyuluhan Narkoba tersebut di ikuti oleh kurag lebih 85 siswa kelas lima dan enam SD sansarino, Sunarko dalam sambutannya menyampaikan bahwa para pelajar SD merupakan ujung tombak pencegahan awal masuknya Narkoba disekolah maupun kepada para siswa itu sendiri.

Sunarko katakan dari sejak dini diharapkan adik adik pelajar SD sudah mengetahui bahaya dari Narkoba yang dimana sangat merugikan generasi muda dimasa yang akan datang.

Dengan penyuluhan yang terus menerus kepada anak anak Sekolah Dasar diharapkan semua anak anak sejak dini sudah bisa memproteksi / melinduni dirinya dari bahaya Narkoba yakni mampu menolak setiap bujukan, rayuan, tekanan dari orang yang tidak bertanggung jawab yang menjanjikan kenikmatan, materi ataupun hadiah.

Sunarko juga mengatakan bahwa  jangan mudah percaya kepada orang asing / orang yang baru saja dikenal yang pura pura baik kepada adik adik , karna itulah cara kerja mereka mencari korban atau dijadikan korban Narkoba.

Pada acara Workshop tersebut ketika Sunarko tanyakan apakah tahu jenis obat apa yang sudah beredar disekolah sekolah ternyata ada beberapa siswa yang langsung menjawab Katepel alias THD . ini berarti kata sunarko disinyalir ada berapa pelajar Sekolah Dasar sudah ada yang mengkonsumsi THD mudah mudahan bukan sekolah SD Sansarino, tegasnya.

Sunarko juga menjelaskan bahwa pelajar tugasnya belajar dan diharapkan Fokus pada cita cita yang akan digapai dihari kelak, sehinga perlu persiapan diri sejak dini yakni sejak dari Sekolah Dasar, jangan mengkonsumsi Narkoba karena Narkoba hanya meracuni diri sendiri dan Narkoba hanya membunuh cita cita yang  mulia.

Anisa S.Far Apt selaku Narasumber ke Dua menyampaikan pesanya kepada semua peserta kiranya membiasakan diri belajar Pola Hidup Sehat yang diawali dari kebersihan diri sendiri mulai dari mencuci tangan yang benar, minum, makan , gosok gigi, mandi, buang air besar ditempat yang benar dan tidur / istirahat yang cukup serta  makan makanan yang sehat walaupun tidak harus mahal.



(BNNK-Ndy)

Minggu, 18 Oktober 2015

Workshop Organisasi Kemasyarakatan








BNNK - Touna - 2015

Touna -  Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tojo Una Una (Touna) menggelar Workshop penyusunan kebijakan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dengan sasaran organisasi masyarakat, Kamis (15/10) pekan lalu.
Kegiatan Workshop tersebut dihadiri oleh Kepala BNNK Touna, AKBP Sunarko, Wakapolres Touna, Kompol Hidayat, SIk, SH, Kasie Cademas, Rahmadani Panyilie, SH dan diikuti oleh tokoh pemuda berjumlah 30 peserta. Kepala BNNK Touna, AKBP Sunarko saat membuka acara menyampaikan, kepada para peserta untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan penyalahgunaan narkoba serta dapat mengembangkan berbagai progam Pencegahan di Lingkungan Masyarakat. "Untuk itu, saya berharap agar para peserta dapat mengambil peran dan kebijakan yang tegas dalam upaya P4GN di lingkungan masyarakat serta memiliki visi yang sama untuk membentengi serta menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba," ujarnya. Sunarko mengatakan tujuan dari pelaksanaan tersebut agar peserta bisa mengerti soal P4GN dan peserta mampu membangun komitmen bersama untuk bahu membahu dengan BNNK Touna dalam upaya mencegah dan memberantas peredaran narkoba di Kabupaten Touna. “Para peserta tersebut juga diharapkan menjadi kepanjangan tangan dari BNNK Touna untuk menyampaikan atau menyebarluaskan informasi bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan keluarga dan masyarakat," katanya. Dia berharap, apabila ada di lingkungan keluarga atau masyarakat yang terindikasi menyalahgunakan narkoba, para peserta ini diharap segera melaporkan ke BNNK Touna, pemerintah serta aparat setempat. Sementara itu Wakapolres Touna, Kompol Hidayat membawakan materi tentang Undang Undang 36 Tahun 2009.



(BNNK - Ndy)

Selasa, 13 Oktober 2015

Advokasi P4GN di Kelompok Masyarakat Kecamatan Ulubongka







BNNK - Touna - 2015

Touna - BNNK Touna melaksanakan kegiatan Advokasi di Kelompok Masyarakat Ulubongka senin 12 Oktober 2015 bertempat di Gedung Desa Ue'Kambuno Kecamatan UluBongka.

Kegiatan tersebut diikuti oleh komponen masyarakat Desa Ue'Kambuno dan dua desa terdekat yang pesertanya berjumlah 79 orang. Hadir juga pada acara tersebut Camat Ulubongka dan Kapolres Tojo Una Una yang saat itu diwakili Waka Polres Kompol Hidayat Sik SH, serta Kepala BNN Kabupaten Tojo Una Una AKBP Sunarko.
        
Kapolres Tojo Una Una selaku Narasumber pada acara Advokasi P4GN  menyampaiakan tiga hal kepada para peserta Advokasi antara lain jangan sembarangan membakar rumput atau tanaman dikebun karena musim kemarau bisa menimbulkan kebakaran yang lebih besar yang sulit untuk dipadamkan jika  benar hal itu terjadi.

Hidayat juga menghimbau agar masyrakat selama mengendarai Sepeda Motor tetap menggunakan Helm sebagai alat keselamatan dan jangan pakai Helm karena takut sama Polisi tapi kesadaran diri yang harus ditanamkan.

Diakhir materinya hidayat meminta kepada seluruh masyarakat kiranya selama masa kampanye bisa ciptakan keamanan tanpa adanya gesekan yang tidak ada gunanya. Silahkan pilih yang terbaik menurut masyarakat yang nantinya bisa membawa Desa Ue'kambuno dan sekitarnya sejahtera.
         
Sunarko dalam sambutannya mengatakan bahwa kedatangannya ke Desa Ue'kambuno karna merasa terpangil untuk segera memberikan penyuluhan kepada Masyarakat di tiga Desa sekitar Desa Ue'kambuno . Langkah tersebut dilakukan oleh pihak BNNK dan Polres Tojo Una Una dikarenakan pada dua minggu terahir  ini BNN banyak menerima aduan dari masyarakat Desa Ue'kambuno dimana telah banyak masyarakat di Kecamatan Ulubongka  mulai dari pelajar sampa orang dewasa mabuk karena mengkonsumsi Narkoba yakni meminum Pil THD.
          
Sunarko katakan penyebab anak anak kita mengkonsumsi Narkoba antara lain adalah Penyebab dari pengaruh Internal Keluarga yang sangat dominan . Sebagai contoh kehidupan anak anak didalam rumah seperti Neraka dirumah tidak nyaman dan aman karena orang tua sering berantem,  orang tuanya bercerai , kedua orang tua sibuk dengan pekerjaan masing masing, kurangnya komunikasi dengan anak.

Hal hal tersebut tadilah yang dapat memicu seorang anak tidak betah tinggal dirumah dan lebih senang berada diluar rumah.

Kata Sunarko seharusnya situasi dan kondisi rumah bisa diciptakan seperti surga bagi anak anak dan seluruh penghuni rumah.


Jadikan orang tua sebagai figure yang bisa dicontoh oleh anak anak agar anak tidak mencari figure diluar yakni dalam bentuk keteladanan yang baik. Yang kedua kata Sunarko faktor Eksternal juga yang dapat membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik atau buruk, sebagai contoh kalo anak anak kita dapat bergaul dan berteman dengan orang yang baik akan menjadi baik tapi kalau berteman dengan orang yang tidak baik maka kepribadian yang terbentuk juga jadi tidak baik.

Dalam hal ini yang harus memegang peranan penting dalam mendidik anak adalah Ibu. Karena ibu lah yang selama ini selalu dekat dengan anak sejak mereka masih kecil.

Diakhir materinya Sunarko mengajak kepada seluruh orang tua untuk bisa mengawasi Putra Putrinya secara terus menerus jangan hanya dipercayakan kepada guru karena waktu bersama paling lama adalah dengan orang tua, jauhkan anak kita dari Narkoba demi menghantarkan dan menyelamatkan cita cita anak anak kita dalam menggapai masa depan yang cemerlang.



(BNNK-Ndy)